Pembagian kerja (Division of work) 

Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike. 


Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya. 

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapai sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara koopeatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut SYNERGY. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (divisi of labor) yang memungkinkan Synergi terjadi. 

Sebagai contoh, pembagian kerja dalam team sepak bola : diamana ada manajer tim, kepala pelatih, asisten pelatih, dokter tim, penjaga gawang, dan pemain lainnya. Pembagian kerja ini efektif karena bila hanya komponen kecil dari pekerjaan yang dilaksanakan kualifikasi personalia yang rendah digunakan dan latihan jabatan lebih mudah. Gerakan-gerakan dan perpindahan yang percuma dari komponen pekerja yang besar diminimumkan . Lebih dari itu pembagian pekerjaan mengarahkan penanaman pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien untuk meningkatkan produktivitas. 

Namun demikian, beberapa penulis telah menunjukan adanya konsekuensi-konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan dengan pembagian kerja bila hal ini dilaksanakan secara ekstrim ini akan menimbulkan kebosanan keletihan, monoton dan kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidak efisienan dan bukan efisiensi. 


Bentuk-Bentuk Organisasi 

Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut: 

Bentuk Organisasi Garis 

Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

Ciri-Ciri Organisasi Garis :
  • Hubungan antara atasan dan bawahan masih besifat langsung melalui garis wewenang
  • Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih sederhana
  • Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
  • Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya
  • Puncuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan
  • Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan
  • Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi juga alat-alat yang diperluka tidak beraneka ragam
  • Organisasinya kecil

Kebaikannya :
  • Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
  • Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
  • Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.

Keburukannya :
  • Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
  • Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
  • Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.


Bentuk Organisasi Fungsional

Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.

Ciri-Ciri Organisasi Fungsional :
  • Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
  • Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal
  • Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
  • Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada tingkat eselon atas
  • Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam mengenai bidangnya.

Kebaikannya :
  • Pembidangan tugas-tugas jelas.
  • Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
  • Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.

Keburukannya :
  • Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
  • Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.


Bentuk Organisasi Garis dan Staff

Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.

Ciri-Ciri Organisasi Garis dan Staff :
  • Organisasinya besar dan bersifat kompleks
  • Jumlah karyawan banyak
  • Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
  • Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal
  • Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal
  • Kesatuan perintah tetap dipertahankan , setiap atasan mempunyai bawahan -bawahan tertentu dan setiap bawahanhanya mempunyai seorang atasan langsung
  • Terdapat 2 kelompok wewenang yakni wewenang lini dan wewenang staf :
  • Wewenang Lini adalah yang dapat/harus merealisasi tujuan organisasi secara langsung
  • Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasi tujuan perusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan, saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.

Kebaikannya :
  • Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
  • Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
  • Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.

Keburukannya :
  • Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
  • Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.

Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff

Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

Post a Comment