Daftar Prodi dan Passing Grade UGM serta Prospek Kerja - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi negeri favorit dan berkualitas di Indonesia. Itulah sebabnya persaingan masuk ke UGM begitu ketat dan keras. Tak sedikit pejuang calon mahasiswa yang gagal menjadi bagian dari Kampus Biru ini.

Universitas gadjah mada juga mempunyai sebuah organisasi yang di sebut SATU BUMI. Satu Bumi (Solidaritas Teknik Untuk Bumi) merupakan organisasi mahasiswa penggiat kegiatan alam bebas dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Organisasi pecinta alam ini (biasa disebut Mapala) merupakan salah satu komunitas mapala terbesar di Universitas Gadjah Mada.
Universitas Gadjah Mada


Daftar Passing Grade Universitas Gadjah Mada

Kategori IPA Universitas Gadjah Mada
  • Biologi = 30.5%
  • Farmasi = 43.5%
  • Geografi dan Ilmu Lingkungan = 31.3%
  • Kartografi dan Pengindraan Jauh = 33.2%
  • Pembangunan Wilayah = 32.3%
  • Pendidikan Dokter = 53.6%
  • Ilmu Keperawatan = 40.3%
  • Gizi Kesehatan = 40.9%
  • Pendidikan Dokter Gigi = 41.6%
  • Kedokteran Hewan = 40.3%
  • Fisika = 33.4%
  • Kimia = 38.3%
  • Matematika = 38.2%
  • Ilmu Komputer = 48.3%
  • Statistika = 38.8%
  • Geofisika = 31.9%
  • Elektronika dan Instrumentasi = 44.6%
  • Agronomi = 31.3%
  • Pemuliaan Tanaman = 30.2%
  • Ilmu Tanah = 29.6%
  • Sos.ek. Pertanian (Agrobisnis) = 31.3%
  • Ilmu Hama & Penyakit Tumbuhan = 24.9%
  • Penyuluhan & Komunikasi Pertanian = 28.5%
  • Budidaya Perikanan = 26.8%
  • Teknologi Hasil Perikanan = 27.68%
  • Manaj. Sumber Daya Perikanan = 27.7%
  • Mikrobiologi Pertanian = 38.3%
  • Ilmu dan Industri Peternakan = 30.6%
  • Arsitektur = 38.6%
  • Perencanaan Wilayah dan Kota = 35.4%
  • Teknik Geodesi = 31.3%
  • Teknik Geologi = 37.6%
  • Teknik Kimia = 37.2%
  • Teknik Elektro = 44.7%
  • Teknik Mesin = 45.2%
  • Teknik Sipil = 39.9%
  • Teknik Nuklir = 42.4%
  • Fisika Teknik = 42.6%
  • Teknik Industri = 44.8%
  • Teknik Pertanian = 33.6%
  • Teknologi Pangan & Hasil Pertanian = 40.3%
  • Teknologi Industri Pertanian = 35.2%
  • Ilmu Keperawatan Gigi = 40.2%
  • Kehutanan = 30.6%
  • Teknologi Informasi = 44.7%

Kategori IPS Universitas Gadjah Mada
  • Ilmu Ekonomi = 40.2%
  • Manajemen = 43.6%
  • Akuntansi = 49.9%
  • Ilmu Filsafat = 26.2%
  • Ilmu Hukum = 36.1%
  • Antropologi Budaya = 27.3%
  • Arkeologi = 27.9%
  • Ilmu Sejarah = 27.6%
  • Sastra Arab = 28.1%
  • Sastra Indonesia = 30.8%
  • Sastra Inggris = 36.9%
  • Sastra Nusantara = 23.3%
  • Sastra Perancis = 35.1%
  • Sastra Jepang = 39.5%
  • Bahasa Korea = 35.8%
  • Manajemen dan Kebijakan Publik = 41.6%
  • Ilmu Hubungan Internasional = 47.3%
  • Ilmu Pemerintahan (Politik dan Pemerintahan) = 35.0%
  • Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan = 27.4%
  • Ilmu Komunikasi = 40.6%
  • Sosiologi = 31.4%
  • Psikologi = 43.5%
  • Pariwisata = 26.0%

Penjelasan di atas adalah Daftar Passing Grade Universitas Gadjah Mada (UGM) yang biasanya di gunakan Universitas Gadjah Mada untuk acuan penerimaan mahasiswa baru.

Untuk yang merasa frustasi karena senantiasa gagal masuk jenjang sarjana di UGM, patut untuk mencoba di Sekolah Vokasi UGM yang menawarkan jenjang diploma dengan berbagai program studi (prodi). Pendaftaran jenjang diploma ini masih dibuka lama hingga awal Juli 2017 mendatang. Ada banyak pilihan prodi di Sekolah Vokasi UGM tetapi di sini akan diulas 6 prodi yang dianggap paling unik dan tentunya memiliki prospek kerja yang menjanjikan.

Mengapa 6 prodi ini dianggap unik? Karena lain daripada yang lain, bidang yang dipelajari langka, di perguruan tinggi lain belum tentu ada, dan nama prodinya pun jarang terdengar di telinga. Tentu imbasnya prodi-prodi ini akan relatif lebih rendah peminatnya daripada prodi umum lainnya (Teknik Mesin, Teknis Sipil, Akuntansi, Manajemen, dst) sehingga peluang untuk masuk pun akan jauh terbuka lebih lebar. Meskipun relatif sepi peminat tetapi jangan khawatir masalah prospek kerja justru menjanjikan dan banyak dibutuhkan di zaman sekarang. Berikut 6 prodi unik tersebut:


1. D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi

Nama yang sangat panjang untuk sebuah prodi dan mungkin hanya ada satu-satunya di Indonesia. Bidang geografi di UGM memiliki cakupan ilmu pengetahuan yang luas karena memadukan ilmu alam dengan ilmu sosial.

Kompetensi kelulusan yang diharapkan dari prodi ini antara lain:
  • Mampu melakukan teknik-teknik perolehan, pengolahan, analisis, mengelola, dan diseminasi data spasial
  • Mampu melakukan pemrosesan dan interpretasi citra penginderaan jauh untuk berbagai fenomena geosfer, serta memvisualisasikannya dalam bentuk peta
  • Mampu memanfaatkan peta dan berbagai citra penginderaan jauh sebagai sarana analisis data spasial
  • Mampu mengoperasikan berbagai perangkat lunak dan perangkat keras untuk pemetaan, pemrosesan citra dan sistem informasi geografis
  • Mampu melakukan kegiatan survei dan pemetaan.

Fasilitas yang disediakan di prodi ini bisa dikatakan lengkap dan mewah. Peralatan pendukung untuk praktik sangat lengkap, mulai dari komputer dengan spesifikasi tinggi, laboratorium yang lengkap, laptop dan gadget spesifikasi tinggi, dan ada alat-alat survei pemetaan, seperti GPS Geodetik, Total Station, Theodolite, dst. Alat-alat survei pemetaan memang tergolong mewah seperti alat-alat kedokteran karena harganya mencapai ratusan juta rupiah dan itu semua disediakan lengkap di prodi ini.

Prospek kerja untuk prodi ini sangat banyak di berbagai bidang baik swasta maupun pemerintahan terlebih dengan cakupan ilmunya yang luas baik alam maupun sosial dipelajari. Ilmu penginderaan jauh terkait analisis menggunakan citra satelit dan foto udara sedang populer saat ini. Begitu pula ilmu sistem informasi geografi terkait analisis peta dan data spasial tidak kalah populer.

Oleh karena itu, lulusan prodi ini banyak diserap dan dibutuhkan oleh berbagai instansi. Hampir seluruh Kabupaten/Kota saat ini masih kekurangan tenaga terlatih/terdidik dalam pemetaan dan pengelolaan data wilayah dalam menyongsong era otonomi daerah. Belum lagi di tingkat nasional melalui berbagai kementerian dan BUMN sangat membutuhkan tenaga tersebut.


2. D3 Pengelolaan Hutan

Hutan di Indonesia masih sangat luas tetapi setiap tahunnya ratusan hektar terbuka entah dijadikan perkebunan, pertanian, atau bangunan. Oleh karena itu, peran lulusan Pengelolaan Hutan masih sangat dibutuhkan di Indonesia ini. Terutama untuk menopang kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta konsultan-konsultan swasta terkait konservasi alam.

Kompetensi kelulusan yang diharapkan dari prodi ini antara lain:
  • Kemampuan rehabilitasi hutan dan lahan
  • Kemampuan manajemen hutan
  • Kemampuan pengelolaan hasil hutan
  • Ketrampilan survei, inventarisasi, dan pemetaan
  • Komunikasi dan pemberdayaan masyarakat.

Fasilitasnya yang tersedia meliputi Laboratotium, Kampus Lapangan Wanagama I Gunungkidul, Wanagama II di Ngawi, Wanagama II di Kebumen, dan Kebun Benih di Jember.

Prospek kerja ke depan untuk prodi ini meliputi: Teknisi Bina Hutan dan Rehabilitasi Lahan (Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMS Kehutanan), Teknisi Perencanaan Kehutanan (Kementerian Kehutanan, BUMN dan BUMS Kehutanan), Pengendalian Ekosistem Hutan (Kementerian Kehutanan), Polisi Hutan (Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMS Kehutanan), Wiraswasta/Pengusaha, dan LSM dan konsultan di bidang kehutanan.


3. D3 Agroindustri

Agroindustri adalah industri berbasis pertanian, sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat Indonesia. Indonesia yang memiliki tanah subur dengan lahan pertanian sangat luas membutuhkan banyak tenaga ahli untuk mengelolanya, di sini prodi Agroindustri berperan.

Kompetensi kelulusan yang diharapkan dari prodi ini antara lain:
  • Mampu secara teknis dan operasional mengatasi permasalahan mutu dan produktivitas agroindustri
  • Terampil dalam menjalankan proses agroindustri yang berwawasan lingkungan;
  • Kreatif dalam melakukan analisis sederhana dengan bantuan teknologi komputasi yang tersedia
  • Kreatif dalam merekayasa produk agroindustri dalam rangka peningkatan nilai tambah.
Fasilitas yang dimiliki prodi ini sangat lengkap untuk mendukung perkuliahan di dalam kelas maupun untuk kegiatan praktikum.

Prospek kerja prodi ini tentu di sektor industri pertanian yang sangat luas. Baik perusahan swasta maupun instansi pemerintah banyak yang bergerak di sektor pertanian ini. Bisa pula berwirausaha secara mandiri untuk menciptakan lapangan kerja terkait produk pertanian yang kreatif dan inovatif sehingga dapat memberdayakan banyak masyarakat sekitar.


4. D3 Metrologi dan Instrumentasi

Peradaban manusia zaman sekarang tidak lepas dari penggunaan alat untuk membantu meringankan aktivitas. Alat-alat tertentu harus selalu dijaga ketelitiannya melalui kalibrasi secara berkala agar penggunaannya tetap optimal. Banyak alat-alat bertebaran di instansi dan kantor sedangkan jumlah ahli Metrologi masih sangat sedikit. Oleh karena itu peran lulusan Metrologi dan Instrumentasi sangat dibutuhkan.

Kompetensi kelulusan yang diharapkan dari prodi ini antara lain:
  • Mampu melakukan peneraan instrumen metrologi secara profesional
  • Mampu melakukan kalibrasi instrumen metrologi
  • Memiliki bekal pengetahuan yang komprehensif tentang instrumen metrologi legal dan metrologi industri dan cara pengukuran
  • Memiliki bekal pengetahuan dan mampu menerapkan manajemen mutu di dalam metrologi.

Ruang kuliah dengan fasilitas lengkap di lingkungan Sekolah Vokasi UGM. Kegiatan praktik dilakukan kerjasama dengan beberapa pihak antara lain D-3 Elins, Fakultas MIPA dan LPPT UGM. Sedang di luar lingkungan UGM bekerjasama dengan Balai Metrologi DIY.

Prospek kerja dari prodi ini dapat berkarir sebagai pejabat fungsional penera di lingkungan Dinas-dinas Perindustrian dan Perdagangan atau yang membidangi unit Metrologi di seluruh Indonesia, serta tenaga tera di industri, badan export-import, laboratorium penelitian dan kalibrasi dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.


5. D3 Kepariwisataan

Sektor pariwisata nasional sedang digenjot besar-besaran oleh pemerintah guna mewujudkan negara Indonesia sebagai tujuan wisata dunia. Belum lagi sektor pariwisata daerah yang terus berkembang pesat dengan kebijakan setiap pemerintah daerah. Oleh karena itu, lulusan dari prodi ini akan sangat dibutuhkan dengan sektornya yang luas dan juga berkaitan dengan berbagai bidang.

Kompetensi kelulusan yang diharapkan dari prodi ini antara lain:
  • Memiliki kecakapan dan ketrampilan dalam bidang hospitality industry (sebagai hotelier, staf tour & travel, customer services, kesekretariatan, dll.)
  • Memiliki kemampuan, ketrampilan melaksanakan dan mengorganisasikan kegiatan sesuai dengan prosedur operasional kepariwisataan
  • Mempunyai kemandirian dan siap berwirausaha dalam bidang kepariwisataan
  • Memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi
  • Memiliki kemampuan berbahasa asing.

Prospek kerja dari prodi ini dapat berkarir berbagai bidang hospitality industry maupun staf di pemerintahan dan perusahaan swasta. Peluang kerja yang ada antara lain yaitu : Perhotelan (darat maupun terapung), Biro Perjalanan Wisata, Restoran, Staf di Perusahaan swasta (telekomunikasi,perbankan,dll), Staf di Dinas Pariwisata, Staf di Destinasi Wisata, dan Entrepreneur di bidang kepariwisataan.


6. D3 Kearsipan

Setiap instansi/kantor pasti menghasilkan arsip dengan demikian perlu pengelolaan. Itulah ranah bagi lulusan Kearsipan. Semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya arsip bagi sumber informasi, maka banyak institusi/instansi yang dalam pengelolaan kearsipannya membutuhkan tenaga kearsipan dengan kualifikasi paraprofesional kearsipan.

Kompetensi kelulusan yang diharapkan dari prodi ini antara lain:
  • Mengerti dan memahami dasar-dasar ilmu kearsipan
  • Kesadaran dan kepedulian atas perlindungan dan pelestarian dokumentasi dan informasi bernilai guna administrasi, hukum, keuangan, riset, edukasi, dan budaya
  • Penguasaan teknik dan prosedur pengelolaan bahan arsip dan rekaman informasi (berbasis konvensional maupun teknologi maju)
  • Kemampuan menghayati nilai-nilai, prilaku, dan etika pengelolaan arsip
  • Kemampuan mengembangkan dan memadukan konsep pengelolaan arsip yang berbasis konvensional dan elektronik.

Prospek kerja dari prodi ini sangat luas yaitu hampir dibutuhkan di setiap instansi/kantor. Terbukti telah banyak terserapnya lulusan di dunia kerja terutama di instansi-instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.

Di tingkat pusat, lulusan program Diploma Kearsipan UGM telah menempati posisi arsiparis dibanyak lembaga tinggi dan departemen seperti Sekretariat Negara, Kejaksaan Agung, Departemen ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Departemen Kehutanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Arsip Nasional Republik Indonesia dan lain-lain.

Di tingkat pemerintah daerah, lulusan Diploma Kearsipan tersebar di Badan dan Kantor Arsip daerah yang hampir disemua Provinsi dan Kabupaten telah memiliki.

Post a Comment