Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair.


Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses fermentasi. Secara garis besar prduk fermentasi dibedakan atas produk pangan, kesehatan, energi dan lingkungan. Contoh produk makanan adalah keju, tape, kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling dominan adalah produksi antibiotika, vitamin dan alkohol. Dalam bidang energi misalnya produksi bioetanol, metanol, metana dan sebagainya. Dalam bidang lingkungan misalnya kompos, biopestisida, dan sebagainya.


Manfaat Pupuk organik cair:
  • Untuk menyuburkan tanaman
  • Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah
  • Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar
  • Untuk membantu revitalisasi produktivitas tanah
  • Untuk meningkatkan kualitas produk.



Keunggulan:
  • Mudah untuk membuatnya
  • Murah harganya
  • Tidak ada efek samping bagi lingkungan maupun tanaman
  • Bisa juga dimanfaatkan untuk mengendalikan hama pada daun (bio-control), seperti ulat pada tanaman sayuran.
  • Aman karena tidak meninggalkan residu, pestisida organik juga tidak mencemari lingkungan.



Kekurangan:
  • Perlu ketekunan dan kesabaran yang tinggi dalam membuatnya.
  • Hasilnya tidak bisa diproduksi secara masal.



Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organic basah atau bahan organic yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman

Sebelum membuat pupul cair EM organic yang berbahan baku sampah organic, perlu dibuat molase dan pembiakan bakteri EM.

- PEMBUATAN MOLASE

Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1

- PEMBIAKAN BAKTERI EM-4


Cara pembuatan:
  • Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
  • Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata
  • Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
  • Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
  • Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
  • Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat,
  • Aduk-aduk setia harinya selama ± 10 menit
  • Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
  • Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk organic
  • Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.



Kompos cair bisa diberikan kepada tanaman maupun media tanam (tanah). Akan tetapi akan lebih efektif jika disemprotkan langsung ke daun, terutama permukaan bawahnya. Cara ini lebih efektif karena bagian permukaan bawah daun dapat menyerap nutrisi dengan cepat dan efektif. Karenanya, aplikasi langsung ke daun akan memberikan efek kesuburan lebih cepat terlihat dibanding disemprotkan ke bagian lain dari tanaman. Tidak hanya itu, pemberian kompos cair sebagai pupuk pada tanaman, juga lebih efisien. Sebab jumlah (volume) yang diberikan cukup kecil.

Cara membuat pupuk cair pada umumnya

Tahap penyediaan bahan
  • Bahan yang harus disediakan adalah sampah organik basah hijauan, seperti buah-buahan yang sudah busuk, daun kering maupun bahan-bahan organik lainnya yang sudah membusuk.
  • Cairan molase atau gula putih disiapkan atau bisa juga menggunakan gula merah jikalau gula putih tidak tersedia, sebanyak ½ kilogram.
  • Tahap ketiga, memanfaatkan air cucian beras tajin yang sering di buang sebanyak 1 liter. Diusahakan dari cucian pertama.
  • Selanjutnya menyediakan bahan hasil pemanfaatan dari buah kelapa yng sudah benar-benar tua lalu diambil airnya sebanyak 1 liter.
  • Tahap penyedian bahan terakhir adalah kita sediakan air bersih sebanyak 7 liter. Diusahakan tidak memakai air Pam yang mengandung kaporit.



Tahap pembuatan
  • Bahan sampah hijauan atau buah buahan yang tadi kita persiapkan kita masukan kedalam karung dan tekan sampai padat lalu diikat. Diusahakan benar-benar sampai padat.
  • Tahap selanjutnya yaitu dibuat larutan media dengan mencampurkan bahan yang tadi sudah dipersiapkan lalu dimasukkan kedalam ember besar atau bahan lainnya yang berukuran sekitar 20 liter. Bila cairan molase menggunakan gula merah, maka harus dicairkan terlebih dahulu.



- Setelah semuanya siap lalu dimasukkan hijauan/sampah tadi yang sudah dikemas dalam karung ke dalam ember tersebut, bisa diberi pemberat agar tidak mengambang. Diusahakan tutup wadah tadi benar-benar rapat supaya udara tidak masuk serta penyimpanan wadah tersebut harus ditempat teduh yang tidak tersinari oleh matahari.

Waktu pembuatan

Waktu yang dibutuhkan untuk tahap permentasi ini yaitu sekitar 7-10 hari hingga terlihat ada bercak putih pada permukaan air. Kemudian pupuk tersebut diangkat. Sampah yang didalam karung bisa digunakan sebagai kompos dan airnya adalah sebagai pupuk organik cair.

Cara penggunaan

Untuk cara penggunaan pupuk cair organik tersebut bisa disiramkan langsung ke media tanam atau menjadi pupuk semprot untuk daun tanaman. Penyiraman pada media tanam atau akar bisa menggunakan dosis 500: 1 (500 liter air : 1 liter pupuk cair) dan untuk disemprotkan ke daun adalah sekitar 100:1. Adapun penggunaan bila pada musim kemarau bisa menggunakan 1 minggu 1 kali penyemprotan atau penyiraman, dan untuk musim penghujan bisa dilakukan 3 kali dalam seminggu.

Post a Comment